Satu Lingkaran Utuh

Satu Lingkaran Utuh

"Sayang, lihatlah malam
Jauh lebih dalam
Dimatamu ada searus jeram
Dan aku tak pernah takut tenggelam"

Sayang, aku mencintaimu satu lingkaran.. utuh

Tidak ada sisi, tidak pula ada tepi
Tidak perduli hari, tidak pula perduli musim berganti
Tidak saling menyakiti, tidak pula memaksa untuk memiliki
Ssst, aku mencintaimu. Penuh. Bisikku

Sayang, aku mencintaimu satu lingkaran.. utuh

Terimakasih telah merawat lukaku saat terjatuh
Mengubur segala sendu, dan memupuk rasa rindu
Mengubah masa lalu, dan menyulam kisah baru
Ssst, aku mencintaimu. Sungguh. Kataku

Sayang, aku mencintaimu satu lingkaran.. utuh

Banyak semangat yang kau bawa hadir, dimatamu aku tak pernah kecil
Kau percaya, tidak pernah ada yang mustahil
Kulakukan semua, dan nyatanya aku kini berhasil
Ssst, aku mencintaimu. Tanpa keluh. Teriakku


Sayang, adakah yang tersembunyi darimu? Lihatlah dibalik pundakmu, mungkin ada sayap berbalut bulu. Mmm.. mungkin kamu belum tau, atau mungkin terlalu tidak ingin tau. Ah, tapi sudahlah. Lupakan. Ada tidaknya sayapmu, bukan ukuran seberapa berulang cinta yang akan ku jatuhkan. Entahlah, mencintaimu kurasa tak akan habis kata untuk sekedar merangkai seribu cerita. Tidak akan, sekalipun langit pagi berganti menjadi gulita dan tidak ada lagi lentera yang bisa memberi cahaya.

Sayang, denganmu ku temukan arti hidupku sendiri. Tidak ada sedih dan cemas lagi, selanjutnya hanya tertawa dan canda yang tersisa. Aku lupa caranya untuk bermuram durja, meratapi nasib yang belum tentu sekelam kopi pahit dan percakapan miris saat langit berwarna jingga. Aku tak bisa marah setelahnya, segala senyummu adalah penghapus pilu nomor satu bagiku. Baiklah, aku menyerah. Mencintaimu memang teramat mudah. Mudah, semudah melihat matahari meninggi kala siang hari. Selalu saja ihlas meski dipenuhi caci dan maki.

Sayang, aku tak butuh cinta lebih banyak lagi selain ini. Sebab yang ku tau kau telah memberiku lebih. Hidup baru, harapan baru, keihlasan baru, dan segala tentang kebaikan yang kau coba ejakan. Matamu selalu menjadi tujuan saat tenang ku harapkan, pundakmu selalu menjadi pelabuhan saat rindu pulang berlabu dan kata-katamu selalu menjadi mantra yang membuatku menjadi lebih baik setelahnya.

Sayang, terimakasih telah menemani
Lebih dari itu, aku mencintaimu
Selalu janjiku, satu lingkaran utuh
Sempurna, dan tidak pernah biasa saja

Sayang selamat mencintaiku, sebisamu
Ku harap kamu menikmati itu, sepenuh hatimu

Selamat hari ke seribu sayangku
Semoga ada ribuan hari lagi yang bisa kita lewati
Aku kamu, hari ini, hingga nanti

By the way.. Will you marry me?

INTAN IRA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: http://aksaraira.blogspot.co.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memasang Tanda Admin di Kolom Komentar Blog

Senasib Sepenanggungan

Kelakar Trotoar